Kelas XII Bab 3: Iman Kepada Hari Akhir - KangMasroer.Com

Kelas XII Bab 3: Iman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada hari akhir (seringkali disebut hari kiamat) bagi seorang muslim adalah wajib hukumnya. Hari akhir merupakan salah satu rukun iman clan meyakini kehidupan akhirat tersebut adalah salah satu ciri orang-orang yang bertakwa. Kita harus meyakini akan tibanya hari akhirat di mana aural pada masa kehidupan manusia di dunia akan menemui pembalasan dengan seadil-adilnya. 

A. Fungsi Beriman kepada Hari Akhir
Peristiwa kiamat merupakan peristiwa kehancuran dahsyat dan luar biasa yang tidak pernah terjadi sehelumnya. Al Quran banyak menginformasikan keadaan yang akan dialami ketika kiamat itu terjadi, antara lain sebagai berikut.

Artinya: "Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Dan gunung-gunungseperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qariah: 1-5)

Setelah kehidupan dunia yang fana ini mengalami kehancuran di hari kiamat, semua manusia akan menghadapi peristiwa-peristiwa besar yang pasti terjadi, yaitu peristiwa­-peristiwa di hari akhirat. Pembalasan yang seadil-adilnya dari Allah swt. atas perbuatan baik maupun buruk manusia ketika hidup di dunia akan dijumpai di hari kiamat sebagaimana firman Allah swt.

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula." (QS Az Zalzalah: 7-8)

Melalui keimanan dan keyakinan akan adanya hari akhir, manusia memiliki harapan akan kehidupan yang kekal dan penuh dengan kenikmatan serta kebahagiaan yang hakiki. Dengan demikian, iman kepada hari akhir mempunyai fungsi yang sangat penting, antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai pemelihara diri dari perbuatan dosa karena manusia harus selektif dalam berbuat, bertindak, dan beramal.
2. Sebagai pemacu semangat disiplin dan bertanggung jawab untuk menaati segala perintah Allah swt. serta berusaha menjauhi segala yang dilarang-Nya semaksimal mungkin.
3. Sebagai penunjang kehidupan yang tenang dan tenteram karena telah melaksanakan ibadah maupun muamalah.
4. Akan menjadi penyadaran bagi manusia yang lupa diri dan tenggelam dalam akan kesenangan atau kepuasan duniawi. Kesenangan atau kepuasan tersebut bersifat nisbi karena yang hakiki adalah menyelaraskan hidup duniawi dengan kehidupan ukhrawi.
5. Sebagai pewujud akhlakul karimah dan menghilangkan sifat buruk yang ada pada manusia, di antaranya egoisme, takabur, sombong, serakah, pemalas, dan kikir serta berusaha memupuk kesadaran sosial sesuai dengan ajaran Islam.

Hikmah yang secara tersirat muncul dari keimanan sebagai muslim sejati, pasti juga akan mempengaruhi seluruh sendi kehidupan. Hikmah ini sangat penting karena secara luas juga akan mempengaruhi dalam cara memandang kehidupan manusia dan seluruh makhluk di alam ini. Beberapa hikmah tersebut antara lain dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Manusia tidak hidup di dunia ini selamanya. Oleh karena itu, manusia hendaknya senantiasa menabung amal saleh sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.
2. Manusia tidak boleh berlaku sewenang-wenang selama hidup di dunia karena segala amal perbuatan pasti akan mendapat balasannya di akhirat kelak, tanpa kecuali.
3. Allah Maha adil dan setiap perbuatan akan mendapat balasan yang setimpal. Dengan kata lain, semua perbuatan akan mendapat balasan dari Sang Maha Pemberi Balasan.
4. Kaum mukmin harus selalu ingat bahwa hari kiamat pasti akan terjadi dan kita harus senantiasa siap setiap saat menghadapi kedatangannya.
5. Iman kepada hari akhir akan membuat kita memahami akan anti dan tujuan hidup di dunia. Dengan memahami hal tersebut, kita tidak akan pernah kehilangan arah dan dapat memelihara sikap hidup yang positif serta optimis.
6. Dengan beriman kepada hari akhir, kita bisa menerima segala ketentuan Allah dengan ikhlas. Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa setiap manusia memiliki misi dan tujuan dalam kehidupannya serta akan mendapat ganjaran atas usahanya tersebut.

B. Macam-Macam Kiamat
1. Kiamat Sugra
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan semua mahluk yang bernyawa dalam skala kecil, contohnya kematian. Setiap manusia pasti akan mengalami kematian sebagaimana firman Allah swt. yang artinya: "tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian dan sesungguhnya pahala kamu akan disempurnakan pada hari kiamat." (QS Ali Imran: 185)

Kemudian dalam frman-Nya yang lain menyatakan sebagai berikut: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS Ar Rahman: 26-27)

Apabila kita perhatikan ayat-ayat tersebut, maka semua makhluk, termasuk manusia akan mengalami kebinasaan. Hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak akan ada satu makhluk pun yang lolos dari kematian. Kematian tidak mengenal usia, tua, rnuda, anak­anak, dewasa, sehat maupun sakit. Apabila telah sampai ajal, tidak ada yang bisa mengundurkan ataupun memajukannya. Sebagaimana firman Allah swt.
Artinya: "Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sedikitpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS Al Araf: 34)

Manusia yang mengalami kematian (kiamat sugra) sebelum datangnya hari akhir akan berada di alam barzakh. Alam barzakh adalah suatu tempat di antara dunia dan akhirat sebagai tempat berkumpulnya semua manusia yang telah meninggal dunia.

2. Kiamat Wusta
Kiamat wusta adalah kiamat pertengahan yang peristiwanya secara kolektif dan lokal mengakibatkan banyak korban, balk jiwa inaupun harta, misalnya bencana gunung meletus, banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Kiamat wusta merupakan peringatan Allah swt. kepada umat manusia yang sudah mulai lalai dan banyak melupakan Allah swt. Bahkan, kiamat wusta lebih dekat kepada azab Allah swt. yang ditimpakan kepada suatu umat atau kelompok manusia yang kerap kali melupakan dan melanggar aturan-aturan Allah swt. Firman Allah swt.

Artinya: "Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon­pohon) yang berbuah pahit pohon atsl dan sedikit dari pohon sidr." (QS Saba: 16)

Kemudian Rasulullah saw bersabda yang maknanya adalah "Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., Rasulullah saw. pernah bersabda, "Seandainya Allah menurunkan azab kepada suatu bangsa, maka azab itu akan menimpa semuanya tanpa pandang bulu dan kemudian Dia akan membangkitkan kembali mereka dan mengadili mereka sesuai dengan perbuatannya."

Dari kedua dalil naqli tersebut, akan terjadi pula kiamat wusta (pertengahan) yang bertujuan untuk memberi peringatan agar tnanusia mau menyadari perbuatannya yang melanggar aturan-aturan Allah swt. dan meinbuat mereka kembali kepada jalan yang benar. Firman Allah swt.

Artinya: "Telah tampak keusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar Rum: 41)

RISALAH
Ada banyak hadis yang menyatakan bahwa Imam Mahdi akan datang di akhir zaman dan sebagian besar pada ulama menyatakannya sebagai hadis mutawatir. Iman Mahdi adalah pembimbing keselamatan pada akhir zaman. Istilahnya berakar dari kata yada-yahdi yang berarti membimbing atau memberi petunjuk. Keyakinan ini berakar kuat di kalangan muslim, baik Suni (Ahlusunah wal jamaah) maupun Syiah.

3. Kiamat Kubra
Kiamat kubra adalah peristiwa yang amat besar. karena pada saat itu dengan qudrat dan iradat-Nya, alam semesta beserta isinya akan hancur lebur, Kiamat kubra merupakan rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba. Allah swt. berfirman:

Artinya: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangian pada hari (kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). " (QS Al Hajj: 1) 

Dalam sebuah hadis dikisahkan bahwa Malaikat Jibril berdialog dengan Rasulallah. saw. yang isinya tentang waktu terjadinya kiamat sebagai berikut.
قاَلَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَاالْمَسْئُوْلُ عَنْهَابِاَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ (رواه البخارى)
Artinya: "Wahai Muhammad, kapankah akan terjadinya kiamat?" Rasulullah menjawab, "Orang yang berta.nya lebih tahu daripada orang yang ditanya." (HR Bukhari)

Kemudian dalam firman Allah dinyatakan sebagai berikut.
Artinya: "Dan bahwasanya saat kiamat itu pasti datang dan akan Aku rahasiakan untuk memberi pembalasan kepada setiap diri menurut apa yang telah diusahakannya." (QS Taha: 15) .

Dari dalil-dalil naqli di atas, kiamat kubra pasti akan terjadi dan merupakan peristiwa yang amat dahsyat, terjadi secara tiba-tiba, dan menjadi rahasia Allah swt.

C. Dalil Naqli tentang Hari Kiamat
Beberapa ayat Al Quran berikut ini merupakan dalil-dalil yang menjamin bahwa hari kiamat pasti terjadi. Dengan adanya dalil-dalil ini, hendaknya semakin menambah keyakinan kita akan hari akhirat dan menambah semangat dalam beramal kebajikan karena segala aural perbuatan pasti akan mendapat balasan yang setimpal.
1. Surah Az Zalzalah Ayat 1-2
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang amat dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya." (QS Az Zalzalah: 1-2)

2. Surah Al Qariah Ayat 1-5
“Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang beterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qariah: 1-5)

3. Surah Al Waqi'ah Ayat 1-6
“Apabila terjadi hari kiamat. Terjadinya (kiamat) itu tidak bisa disangkal. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan) yang lain. Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya. Dan gunung-gunung dihancurkan sehancur­hancurnya. Maka jadilah dia debu yang beterbangan." (QS Al Waqiah: 1-6)

4. Surah AI Qiyamah Ayat 6-10
"Ia bertanya: 'Bilakah hari kiamat itu?"Maka apabila mata terbelalak (ketakutan). Dan apabila telah hilang cahayanya. Dan matahari serta bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata, "Kemana tempat lari?" (QS Al Qiyamah: 6-10)

D. Tanda-Tanda Terjadinya Kiamat
Karena kiamat merupakan rahasia Allah swt. dan datangnya pasti secara tiba-tiba, maka Islam memberikan tanda-tanda terjadinya kiamat. Dalam beberapa hadis, Rasulullah saw. menjelaskan tanda-tanda terjadinya kiamat adalah sebagai berikut.
1. Ketika seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya.
2. Ketika para pengembala unta-unta hitam mulai bersaing dengan yang lainnya di atas konstruksi gedung­gedung yang tinggi.
3. Lenyapnya ilmu pengetahuan dan meluasnya kebodohan.
4. Meluasnya perilaku minum berbagai minuman keras.
5. Masa atau waktu terasa amat pendek.
6. Munculnya Dajjal.
7. Terbitnya matahari dari arah barat.
Terjadinya tanda-tanda akan tiba hari kiamat atau hari akhir merupakan sebuah proses yang panjang. Manusia tidak dapat mengira-ngira serta memprediksi terjadinya peristiwa besar tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa hari terjadinya kiamat benar-benar merupakan hal yang wajib diimani oleh setiap muslim. Seorang muslim yang mengimani hari kiamat tentu akan mempersiapkan dirinya untuk lebih banyak beramal saleh sebagai konsekuensi dan tanggung jawab makhluk Allah swt. yang diperintahkan untuk beribadah hanya kepada­Nya.

E. Beberapa Peristiwa yang Terjadi di Hari Kiamat
Beberapa peristiwa yang akan terjadi pada hari akhirat antara lain sebagai berikut. 
1. Yaumul Baas
Yaumul Baas adalah suatu saat di mana semua mahluk yang bernyawa dan berakal akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat. Semua manusia pasti akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah swt. untuk dimintai pertanggungjawabannya selama hidup di dunia. Firman Allah swt.

Artinya: “Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati” (Tidak demikian, bahkan pasti Allah akan membangkitkannya) sebagai suatu janji yang benar dari Allah. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS An Nahl: 38)

Pada hari kebangkitan atau Yaumul Baas, semua manusia yang mati akibat terjadi kiamat kubra, baik karena kematian biasa, karena musibah kebakaran, karena pesawat jatuh, atau yang mati dan hancur serta hilang jasadnya, semua akan dibangkitkan dan tidak akan terlewat meskipun hanya seorang. Sebagaimana firman Allah.

Artinya: "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada kejadiannya, is berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?"Katakanlah, "la akan dihidupkan oleh Tuhan yang menghidupkannya kali yang pertama. Dan Dia sangat mengetahui tentang segala makhluk." (QS Yasin: 78-79)

2. Yaumul Hasyr (Alam Mahsyar)
Hasyr atau Mahsyar adalah suatu tempat di akhirat yang sangat luas. Yaumul Hasyr merupakan saat terjadinya peristiwa di mana semua makhluk, terutama manusia dikumpulkan dan akan dihisab serta diberi keputusan oleh Allah tentang semua amalan yang dikerjakan ketika hidup di dunia.

Mahsyar terjadi setelah manusia dibangkitkan dari kematian. Di tempat itulah manusia akan merasa berat dan lama menanti pengadilan dari Allah yang Maha kuasa. Pada hari itu, semua manusia dikumpulkan dan diadili oleh Allah swt. dengan seadil-adilnya. Hari itu juga disebut hari pembalasan yang hakiki. Allah swt. berfirman:

Artinya: "Dan (ingatlah) hari yang di waktu itu Kami menghimpun semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-o rang musyrik, "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?" (QS Al An'am: 22)

3. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari perhitungan semua amal perbuatan baik maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Sekalipun sebesar zarrah amalan manusia tidak akan lepas dari perhitungan Allah swt, Pada hari itu, manusia tidak akan bisa mengelak dan berbohong dari segala amal perbuatannya karena semua anggota badan akan menjadi saksi atas segala perbuatannya. Sekalipun manusia telah lupa, tetapi Allah swt. Maha Mengetahui atas segala amal perbuatan manusia sebagaimana firman-Nya.

Artinya: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah swt. semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS Al Mujadilah: 6)

Kondisi manusia pada hari itu tergantung pada aural perbuatannya selama di dunia. Bagi mereka yang selama di dunia terbiasa melakukan amal kebajikan dan ibadah, mereka akan merasakan bahwa perhitungan itu amat mudah dan cepat.

Sebaliknya, bagi mereka yang terbiasa berbuat maksiat, menipu, korupsi, memakan harta anak yatim, tidak mendirikan salat, puasa, zakat, dan amal-amal lainnya, mereka akan diliputi kekecewaan dan penyesalan yang tiada tara. Hat itu dinyatakan Allah dalam Al Quran sebagai berikut: 

Adapun orang yang diberikan kitab di sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah." (QS Al Insyiqaq: 7-8)

“Adapun orang yang diberi kitab di sebelah kirinya, maka dia berkata, "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepada kitab-Ku (ini)." (QS Al Haqqah: 25)

4. Mizan (Timbangan)
Mizan adalah timbangan amal. Maksudnya, setiap amal manusia akan ditimbang agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik dan aural buruknya. Penimbangan itu dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun. Allah swt. berfirman.

Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalnya itu) hanya seberat biji sawi pun, Kami pasti mendatangkan (pahalanya). Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS Al Anbiya: 47)

Kemudian Allah juga berfirman.
Artinya: “Dan ada pun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan ada pun orang yang ringan timbangan (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. " (QS Al Qariah: 6-9)

5. Surga dan Neraka
Surga adalah suatu tempat di mana segala kenikmatan hakiki disediakan Allah swt. khusus untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Kenikmatan, keindahan, dan kemegahannya sulit digambarkan karena belum pernah dilihat oleh mata atau didengar oleh telinga. Semua itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang tunduk dan patuh pada aturan-aturan Allah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung karena bagi mereka disediakan surga yang penuh dengan kebahagiaan dan kesempurnaan. Allah swt. berfirman.

Artinya: "Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga Adn yang mengalir di bawabnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya. " (QS Al Bayyinah: 8)

Dalam berbagai keterangan Al Quran, surga memiliki berbagai macam tingkatan. Orang-orang yang beriman menempatinya sesuai dengan tingkatan keimanan dan ketakwaan mereka pada Allah swt. Nama-nama surga itu antara lain Surga Firdaus, Surga Nai'm, Surga Ma'wa, Surga Adn, Surga Khulud, Surga Darussalam, dan Darul Maqamah.

Adapun neraka merupakan tempat terakhir yang terburuk dan paling berat disediakan bagi orang-orang kafir, musyrik, fasik, ingkar, dan durhaka kepada Allah swt. Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh kesengsaraan dan azab yang sangat dahsyat. Setiap saat dan setiap detik mereka selalu berhadapan dengan azab dan siksa yang pedih. Firman Allah swt.

Artinya: "Orang-orang kafir dibawa ke Neraka Jahanam dalam rombongan-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah pintu pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga penjaganya, 'Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab, “Benar (telah datang)." Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir." (QS Az Zumar: 71)

Neraka juga memiliki tingkatan seperti surga, antara lain Neraka Jahanam, Neraka Laza, Neraka Saqar, Neraka Sa'ir, Neraka Hutamah, Neraka Wail, dan Neraka Hawiyah.

F. Perilaku Cerminan Iman kepada Hari Akhir
Tanpa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, keimanan kepada hari akhir tidak akan mendapatkan nilai yang maksimal bagi seseorang atau manfaat bagi lingkungannya. Dengan demikian, menunjukkan perilaku yang sesuai sebagai cerminan terhadap keimanan tersebut mutlak diperlukan. Beberapa perilaku tersebut antara lain sebagai berikut. 
1. Melakukan segala pekerjaan yang positif dengan hati riang dan ikhlas. 
2. Meneladani perilaku terpuji dari siapa pun tanpa memandang latar belakangnya dan berusaha menerapkan dalam diri pribadi.
3. Takut untuk melakukan dosa dan maksiat karena kita tidak pernah mengetahui kedatangan hari kiamat tersebut.
4. Segera bertobat apabila melakukan kesalahan dan segera berusaha memperbaikinya. 
5. Tidak ragu untuk menolong orang yang kesusahan karena Allah pasti akan membalasnya. Apabila tidak di dunia ini, Allah pasti akan memberikannya tanpa kecuali.
6. Allah Maha tahu segala hal, termasuk dalam memberikan yang terbaik bagi kehidupan hamba-Nya. Dengan demikian kita harus selalu berhusnuzzan (berprasangka balk) terhadap-Nya.
7. Mampu memilih prioritas pekerjaan yang memiliki lebih banyak manfaatnya dan bernilai ibadah.
8. Senantiasa berhati-hati dalam melakukan suatu perbuatan karena Allah Maha Melihat dan Maha Menilai.
9. Senantiasa berusaha bersikap adil karena hal tersebut akan diperhitungkan di akhirat kelak.
10. Takut untuk melakukan dosa dan kesalahan karena Allah tidak akan melewatkan penilaian-Nya sedikit pun.
11. Senantiasa berniat bahwa segala aural ibadah dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan rida Allah swt. 
12. Melakukan kebajikan dan ibadah semaksimal mungkin sesuai kemampuan karena hal tersebut akan menjadi tabungan atau bekal di akhirat.
13. Yakin bahwa sekecil apa pun perbuatan ada balasannya di akhirat sehingga tidak merasa sombong atas suatu prestasi ataupun berkecil hati apabila mendapatkan perlakuan tidak adil.
14. Berikhtiar untuk meraih sesuatu karena beramal di dunia merupakan ladangnya akhirat yang akan dipetik panennya.
15. Tidak larut dalam kehidupan duniawi, tetapi mencintai dunia sekadar untuk beramal demi akhirat.
16. Menyadari bahwa hidup di dunia hanya sebentar sehingga berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya.
17. Apabila telah melakukan perbuatan buruk, hendaknya segera bertobat dan mengiringinya dengan berbuat baik agar di akhirat tidak menjadi orang yang merugi.

IJTIMA ­
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan semua makhluk yang bernyawa dalam skala kecil, contohnya kematian. Kiamat wusta adalah kiamat pertengahan yang peristiwanya secara kolektif dan lokal mengakibatkan banyak korban, baik jiwa maupun harta, misalnya bencana gunung meletus, banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan. Kiamat kubra adalah peristiwa yang amat besar karena alam semesta beserta isinya akan hancur lebur. Kiamat kubra merupakan rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba.

Yaumul Baas adalah suatu saat di mana semua makhluk akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat. Yaumul Hasyr merupakan saat terjadinya peristiwa di mana semua makhluk, terutama manusia dikumpulkan dan dihisab serta diberi keputusan oleh Allah tentang semua amalan yang dikerjakan di dunia. Hisab adalah hari perhitungan semua aural perbuatan balk maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Mizan adalah timbangan amal dimana setiap amal manusia akan ditimbang agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik dan aural buruknya. Penimbangan dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun.

Surga adalah suatu tempat di mana segala kenikmatan hakiki disediakan Allah swt. khusus untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Surga memiliki berbagai macam tingkatan dan orang beriman menempatinya sesuai dengan tingkatan keimanan dan ketakwaan mereka pada Allah swt. Nama-nama surga itu antara lain Surga Firdaus, Surga Nai'm, Surga Ma'wa, Surga Adn, Surga Khulud, Surga Darussalam, dan Darul Maqamah. Adapun neraka merupakan tempat terakhir yang terburuk dan paling berat disediakan bagi orang­orang kafir, musyrik, fasik, ingkar, dan durhaka kepada Allah swt. Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh kesengsaraan dan azab yang sangat dahsyat. Neraka juga memiliki tingkatan seperti surga, antara lain Neraka Jahanam, Neraka Laza, Neraka Sagar, Neraka Sa'ir, Neraka Hutamah, Neraka Wail, dan Neraka Hawiyah.
-------------------------------------------------
Keterangan: Untuk melengkapi bacaan Al-qur'an yang ada dalam  materi di atas, silakan buka Al-Qur'an Anda sesuai dengan surat dan ayat-ayat di atas.

0 Tanggapan untuk "Kelas XII Bab 3: Iman Kepada Hari Akhir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel