Kelas XII Bab 9: Perilaku Terpuji - KangMasroer.Com

Kelas XII Bab 9: Perilaku Terpuji

1.    PERSATUAN
a.    Pengertian Persatuan
Persatuan dalam ajaran Islam secara umum disebut ikhwan, yaitu prsudraan, secar umum disebut ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaran dalam Islam (saudara sesama manusia dan saudra seagama)

Ditegaskan  dalam firman Allah :

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil. (QS. AL-Hujarat ; 9)

Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan perdamaian maka persatuan dak kesatuan umat akan bisa juga kita wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena trhadap sesama dan bahkan terhadp yng seagama sekalipun. Bagaimana seseorang atau bangsa berbuat kesetuan sementara kedamaian dan persaudaraan tidakbisa diciptakan.

b. Peranan Umat islam dalam Pembangunan dan mempertahankan Negara Indonesia

1). Nilai Persatuan bagi Kepentingan Bangsa dan Agama dalam Rangka Menuju Masyarakat Adil dan Makmur
Dalam kehidupan berbangsa kesatuan merupakan sendi yang paling ampuh. Bagi umat Islam, persatuan harus digalam melalui jalur intern terlebih dahulu, untuk memperkuat Islam. Sedangkan sebagai wrga negara harus menggalang persatuan utnuk memperkuat bangsa dan negara.

Apabila persatuan benar-banar terwujud dalam suatu bangsa yang berada dalam suatu negara, uapaya menciptakan pengembangan dlam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, ketahanan, dan bidang lainnya akan mudah direalisasikan.

Dalam pengembangan ekonomi bagi bangsa dan negara, upaya yang pertam yang dilakukan adalah persatuan terlebih dahulu. Suatu bangsa yang tidak berstu akan sulit mengembangkan ekonominya. Tetapi, apabila perstuan itu ada, akan mudah dlam mengembangkan ekonomi, sebab, dalam kondisis bangsa yang brsatu, mka akan mudah diajak kompromi, bermusyawarah untuk saling membantu, saling mengisi dan kerja sama.

Demikian pula dalam pengembangan pendidikan, unsur pertama yang mendukung addalah prsatuan. Dalam bidang ekonomi dan pendidikan perstuan merupakan unsur yang dominan, dalam bidang ketahanan, persatuan adalah unsur yang lebih dominan.. Tidak mungkin suatu prceraian akan menjadi landasan kekuatan dalam pertahanan. Pasti persatuan itulah yang dijadikan  dasar dari pada ketahanan. Negara akan kuat apabil persatuan bangsanya terjamin. Ketahanan negara akan lebih lestari jika persatuan rakyatnya terus berjalan.

Demikian Betapa pentinganya persatuan dalam suatu bangsa dalam rangka melestarikan kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial, agama, ketahanan dan lain sebgainya, sehingga wujud persatuan dalam segala aspek kehidupan akan menuju masyarakat yang adil makmur yang diridai oleh Allah, juga merupakan langkah menuju terciptanya Baldatuin Thoyyibatun Warabbun Ghafuur

2).  Nilai Persatuan Bagi Kepentingan Dunia Islam Secara Keseluruhan.

Dalam ajaran Islam sebenanya konsep ajaran persatuan telah ada, yaitu setiap orang yang beriman adalah bersaudara, semua muslim yang ada didunia, baik di afrika, asia, amerika, ataupun australia adalah saudara.

Memang persaudaraan kadang tidak akan mesti mewujudkan persatuan, tetapimaksud dan hakekat prsaudaraan didlam Islam adalah sebagai ujung tombak di dalam pesatuan. Hal ini dapat dilihat dalam sebuah hadits yang artinya : “ Bahwa umat Islam adalah bagikan sebuah bangunan, antara sebagian yang satu denga sebagian yang lainnya saling menguatkan “.

Demikian pula dalam hadits yang lain, yang artinya : “Dan barang siapa memberikan jalan keluar bagi saudranya sesama muslim, Allah akan memberikan jalan kelusr baginya dari kesulitan, dimana pertolongan itu sangat diperlukan pada hari kiamat” .

Penerapan ajaran-ajaran itu akan memberikan dampak positif. Sebagai konsekwansi logis dari ajaran itu memberikan dampak  persatuan bagi kehidupan umat Islam. Apabila satu umat Islam disakiti, maka umat Islam yang lainnya akan merasa sakit pula. Persaudaraan yang demikian akan sangat besar andilnya untuk mewujudkan persatuan dlam dunia Islam.

Apabila prsatuan sudah dapat diwujudkan, umat Islam di berbagai negara akan merasa terpanggil untuk kepentingan bersama.Demi kemajuan umat secara keseluruhan, maka negara-negara Islam dan negara-negara yang msyoritas penduduknya beragala Islam, akan saling menolong, saling membantu, dan kerja sama antara satu dengan yang lainnya,baik dlam bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial, pertahanan dan lain sebagainya.

Dengan modal persatuan itulah upaya menuju kekuatan dan ketahanan umat akan mudah direalisasakan. Karena antara yang satu dengan yang  lainnya merasa bertanggung jawab atas terwujudnya kekuatan dan ketahanan itu. Lebih dari itu adalah bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan umat Islam di seluruh dunia.

c.    Macam dan cara meningkatkan Persatuan atau ukhuwah Islamiyah

1). Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia dengan baik dan benar di setiap acara resmi dimana saja kita berada.
2).  Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam Selam Pagi, atau yang sesama muslim dengan ucapan Assalaamu’alaikum  disetiap pertemuan.
3).  Dalam segi tanah air, yakni diman saja kita berada di tanah air ini, kita membangun dan membantu saudara-saudar yang mengalami kesulitan dan ditimpa musibah dimana kita tempati secara adil dan manusiawi.
4).  Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap paling menghormati dan menghargaiperbedaan aqidah, dan tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena urusan agama adalah urusan pribadi dalam Islam.” Lakum diinukum Waliadiin “

d. Hikmah persatuan atau ukhuwah Islamiyah adalah :
1).  Terciptanya persatian dan kesatuan, sehingga suasana kebrsamaan tercrmin tenteram, damai penuh kekeluargaan, karena adanya saling membantu dan saling menghormati.
2).  Memperkukuh aqidah dan keyaqinan kepada Allah
3).  Menumbuhkan ukhuwah Islamiyan yang kaut.
4). Menjalin rasa kesetia kawanan soaial

2.      PENGERTIAN DAN MAKSUD KERUKUNAN

a.  Kerukunan Intern Umat Beragama
     
Sikap hidup muslim dan pribadi seorang muslim adalah manifestasi dari imannya. Oleh sebab itu, seorang yang benar-benar beriman kepada Allah, serta melakukan segala perintah-Nya, sudah barang tentu pribadinya akan dihiasi dengan cahaya iman, perbuatan dan tata hidupnya sangat baik dan terpuji.
Salah satu ciri orang beriman adalah adanya rasa kasih sayang sesama hamba Allah, sebagai mana sabda Nabi SAW:

“Tidak beriman seseorang diantar kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaiman ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut keteranganhadits diatas, kasih sayang sesama hamba Allah atau lebih tegasnya sesama muslim merupakan ukuran iman Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penyakit yang sangat berbahaya dalam kehidupan bermasyarakat ialah hilangnya rasa kasih sayang dan persaudaraan. Itulah salah satu sebab diangkatnya para rasul Allah dan itu pulalah sebabnya pentingnya manusia beragama.

Islam sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, merupakan nasehat bagi orang-orang yang berada dalam kesesatan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

“Agama adalah nasehat” (HR. Muslim)

Islam memberikan nasehat kepada umatnay bahwa ssungguhnya kehidupan dunia hanya sementara dan merupakan permainan yang memperdayakan, sebagaimana Firman Allah yang artinya:

"Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran; 185 )

" tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga"

Kerukunan intern umat beragama sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Sebagaimana Firman Allah :

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. AL-Fath ; 29 )

Jadi jelas bahwa cara melakukan kerukunan terhadap seagama yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW, dan para sahabat serta orang mukmin, yaitu :
1).  Kasih sayng sesama muslim
2)   Senada dalam berfikir
3)   Seiram dalam langkah untuk mencari karunia dan keridhaan Allah

Sering kita menyeksikan kemunduran umat Islam, karena umatnya tidak berani menegakkan kebenaran, dan tidak tegas terhadap orang kafir. Orang muslim justru  mempertajam perselisihan paham antara sesama muslim yang bersifat, khilafiyah dan ibadah sunnah, sementara yang durhaka terhadap Allah, dibiarkan begitu saja.

Padahal yang terpenting dan terutama disisi Allah adalah kwalitas taqwanya, sebagaimana Firman Allah :

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al- Hujurat; 13)

b.  Kerukunan Antar Umat Beragama

Dinegera kita tidak dibenarkan sikap dan perbuatan melawan atau anti agama, atau tidak dibenarkan Paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa, Setiap warga negara Republik Indonesia harus Prcaya dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, manusia Indonesia wajib saling menyayangi dan tidak berbuat dengki dan dendam, kerusuhan dan memaksakan keyakinan kepada umat lainnya. Itulah yang menandai bahwa kita hidup beragama dan prcay kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan yang lainnya dicampur adukkan. Dengan toleransi tersebut diharapkan terwujudnya ketenangan, saling menghormati dan saling menghargai hal itu akan terwujud perikehidupan yang rukun, tertib dan damai,sehingga dengan keadaan yang demikian itu dapat terlaksana pembangunan bangsa.

Berdasarkan uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa manusia Indonesia wajib menjunjung tinggi perasaan dan sikap toleransi antar umat beragama. Dalam kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka dan berpancasila, usaha memaksakan suatu agama tidak dibenarkan. Setiap warga negara Indonesia bebas memeluk agama dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masingmasing.Peri kehidupan yang rukun dan penuh toleransi merupakan cermin pengakuan hak-hak asasi manusia.

Hal tesebut pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, ketika ditawarkan oleh umat non muslim untuk saling bergantian beribadah, seminggu beliau diajak beribadah bersama mereka orang kafir, seminggu berikutnya mereka akan beribadah sesuai dengan ajran beliau, yutiu Islam. Tapi Nabi tidak langsung menerima atau menolak, tidak mungkun karena hubungan beliau dengan mereka dalam kemasyarakatan ( muamalah/sosial) sudh terjalin intim. Jika menerima lebih tidak mungkun, maka turunlah wahyu untuk menjawab permasalahan tersebut, yaitu :

1.   Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2.   aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3.   dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4.  dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6.   untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
      ( QS. Al-Kaafirun 1-6 )

Kesimpulan surah tersebut adalah masalah muamalah kita tetap bergaul akrab, tetapi masalah ibadah dan aqidak tidak boleh dicampur aduk. Dengan beribadah masing-masing itulah kerukunan antar umat beragama tetap utuh dengan menumbuhkan rasa tenggang rasa.

c.  Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah
Kerukunan umat beragama dengan pemerintah dijelaskan dalam firman Allah, sebagai berikut :

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS An- Nisa ; 59)

Kerukunan umat beragama dengan pemerintah terealisasikan dengan mentaati segala peraturan yang dikeluarkan pemerintah, selama peraturan itu tidak bertentangan dngan syari’at Islam. Jalinan kerja sama antara umat dengan umarah dalam membina untuk mentaati perintah Allah, Rasul dan umara (pemimpin).

Dengan demikian kerukunan antr umat beragama dengan pemerintah dapat tumbuh baik jika dapat saling mengisi, Pemerintah menyediakan sarana, ulama yang mengelola, artinya pemerintah membengun fisik, ulama membangun mental spiritualnya.

RANGKUMAN

Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat dmai, dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat akan bisa juga kita wujudkan.
Cara meningkatkan  atau ukhuwah Islamiyah antar lain :
1. Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia dengan baik dan benar di setiap acara resmi dimana saja kita berada.
2.   Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam Selam Pagi, atau yang sesama muslim dengan ucapan Assalaamu’alaikum  disetiap pertemuan.
3.   Dalam segi tanah air, yakni diman saja kita berada di tanah air ini, kita membangun dan membantu saudara-saudar yang mengalami kesulitan dan ditimpa musibah dimana kita tempati secara adil dan manusiawi.
4.   Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap paling menghormati dan menghargaiperbedaan aqidah, dan tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena urusan agama adalah urusan pribadi dalam Islam.” Lakum diinukum Waliadiin “
     
Kerukunan terhadap seagama yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW, dan para sahabatnya serta orang mukmin, Yaitu :
1.   Kasih sayang sesama muslim
2. Senada dalam berfikir
3.   seirama dalam langkah utnuk mencari karunia dan ridha-Nya

Masalah muamalah kita tetap bergaul akrab, tetapi masalah ibadah dan aqidah tidak boleh dicampur adukkan. Dengan beribadah masing-masing itulah kerukunan antar umat beeragama tetap utuh.

Kerukunan umat beragama dengan pemrintah dapat tumbuh dnegan baik jika dapat saling engisi. Pemerintah menyediakan sarana, ulama yang mengelola, artinya pemerintah membengun fisik, ulama membangun mental spiritualnya.

0 Tanggapan untuk "Kelas XII Bab 9: Perilaku Terpuji"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel