Jejak-jejak Langkah yang Tertinggal di Kota Malang - KangMasroer.Com

Jejak-jejak Langkah yang Tertinggal di Kota Malang

Source: objektempatwisataindonesia.com

“Selain kota kelahiran, kota manakah yang paling berkesan dalam hidupmu?” Jika saya ditanya dengan pertanyaan itu, maka Malang lah jawabannya. Bagaimana tidak, seperempat dari usia saya yang kini sudah lebih dari kepala tiga ini, saya habiskan di Kabupaten Malang. Ya, saya pernah tinggal di Malang tak kurang dari delapan tahun. Tepatnya di kurun waktu tahun 1999 hingga 2007.

Delapan tahun, Bro! Bayangkan! Tentu, selama itu banyak sekali kisah suka duka yang kini sudah menjadi artefak kenangan di dalam lubuk hati yang terdalam. Selama itu pula, banyak sekali tempat-tempat yang bagi saya telah menjadi bagian dari sejarah hidup yang tak akan terlupakan.
Salah satu oleh-oleh yang berharga dari petualanganku di Malang

Nah, di antara banyaknya tempat di Malang yang menjadi kenangan tersebut, saya punya beberapa tempat yang spesial. Saya katakan spesial, karena hingga kini saya selalu merindukan untuk menjejakkan kembali kedua kaki ini di sana. Penasaran nggak tempat mana saja?

Pertama, adalah Pondok Pesantren Miftahul Huda, atau yang sering disebut sebagai PPMH. Lokasinya berada di Desa Mojosari, Kepanjen. Tempat ini, bagi saya adalah tempat yang paling spesial. Tentu tidak berlebihan ya, karena sebagian besar waktu saya di Malang, saya habiskan di tempat ini. Mulai dari makan, tidur, mandi, hingga berbagi suka dan duka bersama teman-teman seperjuangan. Dan yang paling penting, di tempat inilah saya menimba ilmu sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.
PPMH, tempat saya menimba ilmu (Source: mtsmifdakepanjen.blogspot.co.id)

Kedua, kampus tercinta Universitas Islam Raden Rahmat. Dulu namanya masih STIT Raden Rahmat. Kampus ini sangat mewah, karena lokasinya yang ‘mepet sawah’, yaitu di Jalan Raya Mojosari, Kepanjen, Malang. Meski tak setenar dan sekeren kampus-kampus di Malang Kota, seperti Unibraw, UMM, ataupun UIN Maulana, tetapi bagi saya kampus ini sangatlah istimewa. Alasannya tak lain karena selama empat tahun saya menimba ilmu di sana. Ijazah dari kampus inilah yang juga mengantarkan saya menjadi abdi negara seperti sekarang. Jadi, bagaimana saya tidak mengistimewakannya, iya kan?
 Kampus 'mewah' yang sangat istimewa (Source: uniramalang.ac.id)

Ketiga, SMP Islam Sunan Giri. Lokasinya di Desa Ngadilangkung, Kepanjen. Tempat ini menjadi istimewa karena menjadi tempat PPL saya. Ya, saya belajar mengajar kurang lebih sebulan lamanya di sekolahan ini. Tak sedikit ilmu dan pengalaman yang saya dapat dari Bapak dan Ibu Guru yang mengajar di sekolah yang satu ini.
Ini sekolahan tempat saya PPL dulu (Source: smknusunangiri.blogspot.co.id)

Keempat, Desa Kedungsalam, Donomulyo, Malang. Lokasinya berada di bagian selatan Kabupaten Malang. Sebelah Selatannya berbatasan langsung dengan Pantai Selatan, yaitu Pantai Ngliyep. Dulu, selama sebulan saya melaksanakan P3M atau yang sering dikenal dengan KKN di desa ini. Yang paling mengesankan adalah hampir setiap hari Minggu, saya dan kawan-kawan peserta P3M menyempatkan diri untuk berkunjung ke pantai eksotik yang menjadi salah satu destinasi wisata Malang ini.
Ini loh Pantai Ngliyep.. Cantik sekali kan? Kayak kamu.. Iya, kamu...
(Source: www.moositravel.com)

Kelima, toko buku Bayakub dan Wilis. Keduanya menjadi tempat favorit saya untuk berburu buku-buku di Malang. Kalau buku-buku agama, maka toko Bayakub-lah yang menjadi tempat belanja. Alasannya, karena sudah langganan, setiap saya beli buku di toko ini pasti dikasih diskon yang besar. Bahkan hingga 40% dari harga aslinya! Lumayan kan? Hehee..
Nah, ini Toko Buku Bayakub. Terimakasih atas diskon-diskonnya ya Cak? (Source: asyikbanget.com)

Sedangkan Wilis, saya kunjungi jika saya berniat mencari buku-buku umum untuk kuliah. Di Wilis ini, buku yang dijual bukan hanya buku baru saja, tetapi juga buku-buku bekas yang masih layak baca. Harganya pun sangat terjangkau, asalkan kita pandai dalam hal tawar menawar. Dan sepertinya, hal inilah yang membuat Wilis menjadi magnet bagi para mahasiswa kelas menengah ke bawah seperti saya ketika mencari buku-buku referensi untuk kuliah.
Wilis, selalu menjadi magnet mahasiswa berburu buku-buku murah (Source: www.seputarmalang.com)

Keenam, Waduk Karangkates. Lokasinya berada di Desa Karangkates, Sumberpucung, Kabupaten Malang. Waduk yang juga sering dikenal dengan nama Bendungan Sutami ini, biasanya saya kunjungi saat liburan tiba ataupun saat jenuh dengan tugas-tugas di kampus. Di sekitar Bendungan Karangkates ini, kita dapat menemukan sebuah taman yang sangat nyaman untuk sekedar menikmati secangkir kopi ataupun bersantai ria. 
Ini dia bendungan Sutami, Waduk Karangkates (Source: ngalam.co)

Ketujuh, Alun-alun Kota Malang. Rasanya tidaklah lengkap kalau pernah tinggal di Malang, tapi tidak pernah berkunjung ke alun-alun ini. Iya kan? Bagaimana tidak, alun-alun yang terletak di Jalan Merdeka Malang ini memang terkenal dengan keindahannya. Tamannya terlihat sangat cantik dan tertata rapi. Cocok sekali buat bersantai dan refreshing melepas penat.
Alun-alun Kota Malang yang sangat cantik dan rapi (Source: www.reyarifin.com)

Dan kedelapan, Stadion Kanjuruhan. Lokasinya berada di wilayah Kecamatan Kepanjen. Stadion yang memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton ini adalah markas tim sepak bola kebanggaan arek Malang, Arema. Saya sendiri masuk stadion ini baru sekali, yaitu saat bersama ribuan Aremania mendukung tim berjuluk Singo Edan untuk mengalahkan Persis Solo waktu itu dengan score 3-0. Salam satu jiwa Aremania!
Stadion kebanggaan kera-kera Ngalam (Source: javacultura.blogspot.com)

Nah, itulah beberapa tempat di Malang Raya yang menurut saya sangat spesial. Sebenarnya, masih banyak sekali jejak langkah saya yang tertinggal di tempat-tempat lain di Kota Malang. Namun rasanya, untuk menceritakan kembali semua tempat di Malang beserta kenangannya tersebut tak cukup sebuah buku tebal untuk menuliskannya.

Oh ya, kalian juga pernah ke Malang? Tempat mana yang paling spesial menurutmu?

#giveawaymc #malangcitizen
***
*Semua foto selain ijazah diambil dari Google. Maklum dulu belum punya kamera.



3 Tanggapan untuk "Jejak-jejak Langkah yang Tertinggal di Kota Malang"

  1. Diskonnya sampai 40%, lumayan gedhe ya. Tapi hanya untuk buku2 agama ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, di Bayakub mayoritas bukunya teks Arab.. yang berbahasa Indonesia gak begitu banyak...

      Delete
  2. Malang itu kota dengan sejuta warna yang tak pernah pudar dan selalu ada yang baru.... keren dah.... mongo mampir ke arifharianto.id jika berkenan.... :)

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel