Mencari Inspirasi di DCS, Co-Working Space yang Ramah bagi Semua - KangMasroer.Com

Mencari Inspirasi di DCS, Co-Working Space yang Ramah bagi Semua

“Istiqomah itu berat, kalau ringan namanya istirahat..”

Mantra untuk memotivasi diri sendiri ini memang sudah terpasang pada dinding ruang kerja di rumah. Dulu, poster ini sengaja ditempel agar saya tetap produktif dalam berkarya. Ya, sebagai seorang part time blogger, idealnya saya harus bisa menyelesaikan minimal sebuah artikel tiap pekan. Namun, terus terang saja akhir-akhir ini, rutinitas itu terasa berat untuk saya laksanakan. 
(Poster motivasi yang terpasang di dinding rumah/ Dok. Pribadi)

Writer’s block, begitulah istilah yang sepertinya paling tepat untuk menggambarkan keadaan saya itu. Pikiran buntu dan otak terasa kaku, seolah ada sesuatu yang menghalangi untuk menuangkan ide-ide ke dalam tulisan. Jangankan menyusun satu paragraf, untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat pun terasa susah untuk dilakukan.

Dalam situasi demikian, saya teringat sebuah artikel yang pernah saya baca, bahwa salah satu cara untuk mengembalikan mood menulis adalah dengan mencari suasana baru. Yap, sepertinya saya harus segera mencari lokasi baru yang lebih mendukung untuk berkarya dan mendapatkan inspirasi. Akhirnya, pilihan pun jatuh pada Diskominfo Co-Working Space yang terletak di area Kantor Dinas Kominfo DIY.
Diskominfo Co-Working Space atau DCS adalah co-working space yang diresmikan oleh Dinas Kominfo DIY pada tanggal 24 Agustus 2018 yang lalu. Ruang publik ini didirikan dalam rangka memfasilitasi masyarakat serta komunitas yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya untuk mengembangkan industri kreatif digital.

Pemilihan DCS sebagai tempat untuk mencari inspirasi ini tentu bukannya tanpa alasan, namun dengan berbagai pertimbangan. Ya, ada beberapa alasan kenapa saya akhirnya menjatuhkan pilihan pada Diskominfo Co-Working Space ini sebagai tempat untuk berkreasi dan mencari inspirasi. Apa saja?
Pertama, lokasi yang strategis. Berada di Jalan Brigjen Katamso Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta, lokasi DCS sangat mudah diakses oleh pengunjung dari arah mana saja. Pengunjung dari arah selatan, bisa menuju DCS melalui Jalan Parangtritis ke utara. Dari arah utara bisa melalui Jalan Mayor Suryotomo ke selatan. Sedangkan dari arah barat dan timur bisa melalui Jalan Raya Yogya, kemudian belok ke arah selatan melalui Jalan Brigjen Katamso.



Kedua, fasilitas yang lengkap. Sebagai bagian dari upaya nyata Kominfo DIY dalam mewujudkan Jogja Smart Province, DCS memiliki fasilitas yang mendukung untuk menyalurkan ide dan gagasan masyarakat dalam bidang industri kreatif digital. Beberapa fasilitas yang ada di DCS, antara lain adalah multimedia space dengan tujuh peralatan komputer untuk berkreasi, ruang studio untuk membuat animasi dan film pendek, serta ruang kelas berkapasitas 20 orang untuk kegiatan pelatihan ataupun workshop.
(Creative space, salah satu fasilitas di DCS/ Dok. Pribadi)

Selain itu, ada juga performance space untuk komunitas yang ingin menampilkan karyanya, serta outdoor space untuk berkreasi ataupun berdiskusi di luar ruangan. Tak hanya itu, Diskominfo Co-Working Space juga memiliki fasilitas penunjang, seperti kamar mandi, musholla dan area parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan roda dua dan roda empat.
(Outdoor space untuk berkreasi di luar ruangan/ Dok. Pribadi)

Ketiga, akses internet yang cepat. Bagi para pekerja digital, internet adalah fasilitas utama dalam beraktivitas. Nah, salah satu keunggulan dari DCS adalah tersedianya fasilitas internet dengan kecepatan tinggi. Saya memang tidak sempat mengecek berapa kecepatan akses internet di area DCS ini, namun saya merasakan kecepatan aksesnya saat mencoba berselancar di dunia maya. Hal ini sudah pasti akan mendukung berbagai pekerjaan para pengunjungnya. 
(Multimedia space dengan PC yang terhubung internet cepat/ Dok. Pribadi)

Keempat, suasana yang nyaman. Bagi sebagian besar orang yang bekerja di dunia kepenulisan, suasana yang nyaman dan tenang sangat penting dalam proses pencarian inspirasi dan penggalian ide-ide untuk kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan. Inilah salah satu keunggulan DCS. Meskipun berada di tengah kota dan dekat dengan jalan raya, suasana di DCS ini terasa nyaman dan tenang, serta tidak bising oleh suara kendaraan.
(Menulis di DCS terasa sangat nyaman/ Dok. Pribadi)

Dan kelima, lingkungan yang kreatif. Entah disadari atau tidak, ketika kita berada di antara orang-orang yang kreatif, maka secara tidak langsung kemampuan kognitif kita pun akan meningkat. Sebagaimana ketika saya datang ke DCS beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan seorang mahasiswa UGM yang sedang mencari bahan untuk mengikuti LKTI. Darinya, selain pengetahuan saya pun mendapat banyak inspirasi dan motivasi untuk terus berkarya.

Itulah beberapa alasan yang mendorong saya mengunjungi Diskominfo Co-Working Space sepekan yang lalu. Bagi saya, co-working space yang telah digagas sejak 2016 ini memang tepat sekali untuk dijadikan ruang publik guna menumbuhkan produktifitas masyarakat Yogya dan sekitarnya, terkhusus dalam bidang teknologi, informasi, dan komunikasi.
Oh iya, ada satu hal yang menarik perhatian saya ketika datang ke DCS untuk pertama kalinya. Yakni, saya tidak menemukan adanya anak tangga di jalan masuk menuju gedung DCS ini, lazimnya terdapat pada gedung-gedung lainnya yang dibangun lebih tinggi dari halaman depannya. Yang ada, hanyalah jalan menanjak dengan bagian tengah jalan berwarna kuning.
(Jalan masuk menuju DCS/ Dok. Pribadi)

Usut punya usut, ternyata DCS ini memang dibangun oleh Kominfo DIY sebagai ruang publik dengan konsep ramah bagi semua kalangan, terkhusus bagi para difabel. Penataan ruangannya dibuat bebas hambatan, sehingga teman-teman difabel yang menggunakan kursi roda bisa masuk ke ruangan, serta bergerak dari space yang satu ke space lainnya dengan mudah.
(Dengan jalan bebas hambatan seperti ini, kursi roda bisa bergerak ke mana saja dengan mudah/ Dok. Pribadi)

Tidak hanya jalan-jalannya yang bebas hambatan, tetapi hampir semua fasilitas di DCS ini pun ternyata berkonsep inklusif dan aksesibel. Mulai dari meja di ruang multimedia, classroom, meja diskusi, kamar mandi, hingga pintu-pintunya pun didesain sedemikian rupa sehingga benar-benar terasa ramah dan nyaman bagi para difabel.
(DCS memang dibuat dengan konsep inklusif dan aksesibel/ Dok. pribadi)

Seketika saya pun teringat akan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Di dalam Pasal 97 Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa pemerintah memang wajib menjamin infrastruktur yang dibangunnya terasa mudah untuk diakses oleh penyandang disabilitas. Rupanya, Undang-Undang inilah yang juga menjadi salah satu alasan kenapa Diskominfo Co-Working Space ini memiliki konsep ramah difabel.

Dengan konsep ruang publik yang inklusif dan aksesibel itu, Kominfo DIY dan kita semua tentunya berharap agar seluruh kalangan masyarakat termasuk teman-teman difabel merasa nyaman untuk berkarya di DCS ini, karena siapapun mereka memiliki kesempatan yang sama untuk bisa meningkatkan kemampuannya dalam bidang industri kreatif digital. Yuk, manfaatkan DCS dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat. Jangan lupa jaga kebersihan ya, agar DCS tetap nyaman menjadi tempat untuk berkreasi dan mencari inspirasi.

Selamat berkreasi dan mencari inspirasi di DCS ya, Kawan!


#pagelaranTIK2018 #kominfodiy

***

*Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi Pagelaran TIK yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY.

17 Tanggapan untuk "Mencari Inspirasi di DCS, Co-Working Space yang Ramah bagi Semua"

  1. Bener banget, suasana kerja yang kondusif akan mudah menelurkan ide-ide kreatif..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, makanya tidaklah berlebihan jika DCS ini menjadi ruang publik yang berguna untuk menumbuhkan produktifitas masyarakat Yogya dan sekitarnya..

      Delete
  2. Di Makassar juga mulai bermunculan co-working space. Kalau aku sih yang penting tempatnya nyaman, bersih dan internetnya kenceng dijamin betah dan ide menulis bisa gampang muncul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya co-working space ini sudah menjamur di kota-kota besar, Mbak. Masalahnya, masih sedikit sekali co-working space yang ramah pada difabel seperti DCS Yogya ini. Semoga bisa menginspirasi co-working space yang lain..

      Delete
  3. Suka dengan quotes-nya Kang, nabok banget, hahaha.. Kalau coworking space itu bagi saya yang terpikir adalah, wi-fi kencang nggak yah, dan tersedia Kulinernya kah, jadi kan pas lagi kerja nggak sibuk lagi mikirin cari makan dimana 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak.. Benar banget, selain wifi kenceng, keberadaan kuliner juga penting. Tapi jangan khawatir di deket sini banyak kok yang jualan makanan. Hihihi

      Delete
  4. waaa..tempatnya asyik banget ya co workingnya. Biasanya kalau co working spt ini saya suka yg outdooor dengan banayak tumbuhan dan tanaman ijonya...ya biar sejuk gitu. nah kalau indoor suka yang berAC... dengan desediakan sofa dan meja...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di DCS ini yang indoor juga ber-AC, tapi kalau aku sendiri lebih suka yang di luar Mbak. Sensasi alaminya lebih kentara hehehe...

      Delete
  5. bagus ya konsep co workingnya. tapi saya malah gagal fokus sama hiasan di dinding rumahnya Kang masroer, bagus banget untuk naikin mood kalau lagi melempem

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya? Makasih Mbak.. Kalau pingin beginian bisa pesan di saya loh, Mbak.. #promosi hehehe

      Delete
  6. Ooo dia ada di Yogyakarta ya? Enak kalau ada coworking space bisa mempermudah yang baru buka usaha punya kantor dengan sewa yg cukup terjangkau sbg modal awal ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, Mbak April. Kalau ke Jogja silakan mampir ya.. Lah, di DCS ini malah gratis Mbak... Keren banget to?

      Delete
  7. kalau suasana kerja udah enak dan nyaman, bikin semakin semangat lagi ya buat kerja.. pasti bakalan maksimal lagi hasilnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ini udah mulai ada mood boster buat nulis lagi.. Thanks ya Kak udah berkunjung..

      Delete
  8. Wah tempat yg asyik dan nyaman, internet yg cepat bikin menulis jd lancar ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rumusnya, kecepatan internet berbanding lurus dengan kelancaran berpikir.. Iya nggak Mbak?

      Delete
  9. Wah di Jogja ada co working place ya. Tempatnya enak deh kayaknya. Betah saya berlama2 kerja di ruangan itu.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel