Penggunaan Loratadine pada Beberapa Penyakit dan Kontraindikasinya - KangMasroer.Com

Penggunaan Loratadine pada Beberapa Penyakit dan Kontraindikasinya

Penggunaan Loratadine pada Beberapa Penyakit dan Kontraindikasinya
(Image source: schoolofparenting.id)

Secara umum alergi merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap beda asing yang dianggap berbahaya. Reaksi dari kekebalan tubuh ini terjadi oada benda atau substansi yang masuk ke dalam tubuh atau hanya bersentuhan saja. Misalnya alergi terhadap gigitan serangga, debu, obat-obatan, makanan tertentu, hewan, serta serbuk sari. Orang yang alergi biasanya akan bereaksi terhadap pemicu yang biasa disebut alergen.

Reaksi pada setiap alergen berbeda-beda tergantung tingkat resistensi terhadap alergen tersebut. Ada yang ringan dan ada pula yang berat. Salah satu obat yang bisa meringankan alergi adalah Loratadine. Obat loratadine digunakan untuk meringankan gejala alergi, seperti aleegi pada seebuk sari, debu, zat lain di udara dan alergi lainnya. Gejala-gejala tersebut diantaranya adalah bersin-bersin, Batuk, pilek atau ruam pada kulit.

Obat ini termasuk dalam golongan antihistamin, yang bekerja dengan menghalang aksi histamin. Histamin adalah suatu zat dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi pada tubuh. Loratadine tersedia dalam bentuk tablet, kapsul yang cepat larut untuk dikonsumsi secara oral dan tersedia juga dalam sediaan sirup. Biasanya dikonsumsi sekali sehari dengan atau tanpa makanan. Obat ini memiliki reaksi kerja yang cepat, yaitu bekerja dalam waktu 1-3 jam dan wfeknya memuncak oada 8-12 jam, dan eliminasi terjadi melalui rute tinja dan ginjal. Salah satu obat yang mengandung Loratadine adalah Loratadine Novell 10 mg, isi 50 tablet, harga Rp 25.000.

Dosis

Obat Loratadine tidak dapat dikonsumsi sembarangan. Obat ini harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter atau apoteker.

Penggunaan Loratadine pada Beberapa Penyakit

Alergi Rhinitis

• Remaja/dewasa/Geriatri 

10 mg melalui mulut setiap hari, atau 5mg 2 kali sehari ( jangan melebihi 10 mg dalam sehari)

• Pediatri 2-6 tahun

5 mg setiap hari secara oral

• Di atas usia 6 tahun

10 mg setiap hari secara oral

Urtikaria

• Remaja/dewasa/Geriatri 

10 mg melalui mulut setiap hari, atau 5mg 2 kali sehari ( jangan melebihi 10 mg dalam sehari)

• Di atas usia 6 tahun

10 mg setiap hari melalui mulut

Orang dengan Gangguan Ginjal ( GFR kurang dari 30 ml/ menit )

• Orang dewasa : 10 mg per oral setiap dua hari sekali

• Anak-anak usia 2-6 tahun :  5 mg secara oral setiap dua hari sekali

• Anak-anak di atas 6 tahun : 10 mg secara mulut setiap dua hari sekali

Hingga obat ini jika Anda akan beraktivitas dengan tingkat konsentrasi tinggi, menyetir atau bekerja menggunakan alat berat karena obat ini menyebabkan kantuk. Untuk mendapatkan kerja obat yang maksimal, konsultasikan ke dokter dosis yang diberikan sesuai kondisi kesehatan Anda.

Kontaindikasi Loratadine

Kontraindikasi Loratadine dapat terjadi pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap obat atau komponen formulasi Loratadine. Pada anak di bawah 2 tahun dapat menyebabkan kejang pada pasien usia muda. Hati-hati penggunaan obat pada pasien asma atau penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) karena efek antikolinergiknya yang dapat menyebabkan kekambuhan. Orang dengan fenilketonuria sebelum mengkonsumsi Loratadine harus berkonsultasi dahulu dengan dokter. Hal ini dikarenakan beberapa formulasi Loratadine seperti fenilalanin dapat memperburuk gejala fenilketonuria.

Selain itu, orang dengan gangguan hati dan gangguan ginjal disarankan untuk berhati-hati dan berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsinya. Begitu juga dengan ibu hamil dan menyusui, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi Loratadine, karena ASI dapat mengandung obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu dan dapat berbahaya jika dikonsumsi oleh bayi.


0 Tanggapan untuk " Penggunaan Loratadine pada Beberapa Penyakit dan Kontraindikasinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel